Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

maaf atas segalanya

Sori berlari keluar dari rumah, kaki mungilnya memakai sepatu dengan cepat lalu lompat dan mendarat tepat di jok belakang motor milik Supra. Supra menahan motornya, dia menatap Sori dengan tatapan jengkel. Untung saudaranya, kalo bukan, udah dia hanyutin ke kali belakang asrama kampus. "Jaket gw udah dibawa?" "Gak, gw buang ke tong sampah. Ya gw taro di jok motor, bocil!" Supra menggelengkan kepalanya, dia mengeluarkan kain jarit lalu mengikat tubuhnya dengan tubuh Sori supaya cowok mata mint itu tidak jatuh. Sori merengek meminta dilepaskan, tetapi Supra tidak mendengarkan rengekan Sori. Tangannya memutar pedal gas, mereka berdua pergi menuju Kebayoran. ✩.・*:。≻───── ⋆ 𝑵𝒈𝒂𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂 ⋆ ─────.•*:。✩ Sori membuka matanya, dia mengusap wajahnya dipunggung Supra lalu menguap lebar. Supra membuka lilitan kain jarit lalu memasukkan ke dalam totebag berwarna biru lalu menyuruh Sori untuk turun. Sori hanya mengangguk, dia turun dari motor Supra lalu membuka helmnya. Tang...

ilmu berbaik

Pulang? Kalimat yang akhir-akhir ini jarang Sori dengar, mana sempet dia denger kalimat itu, palingan juga sibuk mencari anggota BEM supaya formasi lengkap. Sori memijat keningnya, dia duduk di ujung ruang lembaga. Tangannya menarik selimut, pikirannya berkecamuk. Entah bagaimana dia harus memilih, kalau pulang, takut dikira gak antusias menjadi Gubernur BEM fakultas sendiri. Tapi kalo disini terus, dia juga butuh sandaran seseorang. "Mumet..." Matanya terpejam, dia sudah tidak kuat menahan ngantuk. Yang Sori dengar, hanya suara AC, jangkrik, dan sunyi di lembaga.  ✩.・*:。≻───── ⋆𝑵𝒈𝒂𝒍𝒆𝒏𝒈𝒌𝒂⋆ ─────.•*:。✩ Suara ketukan pintu terdengar berisik, Frostfire yang baru saja bangun tidur hanya bisa bengong lalu menatap jam. Jam lima subuh, dia mengacak-acak rambutnya lalu turun dari ranjang dan segera keluar dari kamar untuk memeriksa siapa yang mengetuk pintu rumah.  "Ya sebentar—Cak? Mata lu kenapa hitam banget?" Sori menatap Frostfire sejenak, dia ingin sekali meny...