Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

memasak bersama

Gentar menatap Glacier yang sedang menyiapkan adonan aci, cowok mata merah kecoklatan itu berhenti di depan dapur. Dia hanya terdiam, memperhatikan bagaimana Glacier yang terus membuat bulatan kecil untuk ditusuk dengan tusuk sate. Ayah yang baru saja keluar dari rumah hanya menatap anak ke lima nya, beliau tertawa kecil lalu menghampiri anaknya dan menepuk pelan kepala Gentar. Cowok itu terkejut, dia menoleh ke sebelah lalu memasang wajah datar. "Jangan bengong, le. Nanti kesambet loh." "Siapa juga yang kesambet? Permisi." Ayah hanya menggelengkan kepalanya, membiarkan Gentar pergi dari sana dan menatap kedua anaknya yang mengobrol sambil membuat makanan. Berpindah ke Gentar dan Glacier, mereka berdua sebenarnya tidak mengobrol, lebih ke saling menghina satu sama lain. Lagipula, sudah lama sekali mereka berdua tidak berinteraksi, mungkin karena Gentar yang sibuk mondar-mandir ke kampus untuk mencari tata letak di mana kelas atau Glacier yang terus mengurung diri da...

sekian lama

Frostfire menguap lebar, dia menaruh HP nya di meja ruang tengah lalu merebahkan tubuhnya di sofa. Matanya fokus ke arah TV, untung saja acara malam ini lumayan cocok untuk mood nya, drama china yang sebenarnya alurnya sudah paham. Yang penting nonton kalau kata Supra. Ayah keluar dari kamar, beliau menatap anak sulungnya yang sangat anteng menonton drama. Persis seperti dirinya saat muda, sangat anteng jika melihat drama di TV, entah itu sinetron atau drama luar negeri. "Mas, tidur di kamar kalo capek." Frostfire menoleh ke arah sumber suara, dia menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus dengan tontonannya. Ayah hanya menghela napas panjang, beliau menghampiri anak sulungnya lalu menyuruh Frostfire untuk merebahkan kepalanya di paha kanannya. Awalnya cowok mata biru merah itu tidak percaya, namun, entah pikirannya yang terlalu menumpuk berakhir bersama sangat ayah. Mereka berdua menonton bersama, tidak ada yang membuka topik pembicaraan sampai ayah membuka topik. "Ibuk...

ToD

Rimba memarkirkan motornya, dia masuk ke dalam kost lalu melihat ruang tengah. Terlihat ruang tengah yang sangat ramai, Krystal dan Voltra yang menonton drama china bersama, Blizzard yang tiduran disofa sambil menatap kembarannya yang bermain monopoli bersama Beliung dan Gamma. Cowok rambut hijau neon itu menghela napas panjang, dia menutup pintu kost dan semua mata tertuju pada dirinya. Rimba tersenyum tipis, mengangkat kresek berisi martabak telor dan manis. Beliung yang pertama mengambil kresek isi makanan, dia menaruh di lantai lalu membuka kotak martabak. "Makan gess, makan. Kagak usah malu-malu, dibeliin buat kita ini." "WOI?! GW BELUM BILANG?!" Ingin sekali Rimba memukul kepala Beliung, tetapi harus dia tahan karena anak itu masih kesayangan nya. Ohhh kesayangan... Oke oke, jangan diganggu gugat. "Duduk sini, kamu pasti kecapean mengurus pasien mu lagi." Rimba mengangguk pelan, dia duduk di sebelah Krystal lalu ikut memakan martabak bersama yang lai...