Berkemah
Sedari tadi Frostfire dan Taufan misuh-misuh karena dikatain ‘duda’ oleh saudara-saudara nya, tidak lupa Halilintar yang tertawa memanggil mereka berdua dengan sebutan ‘ayah’ dan ’papa’. Ini kalau mereka berdua jalan sambil bawa Halilintar, pasti dikira belok...
Mobil mereka sudah sampai di gerbang hutan perkemahan, Frostfire memarkirkan mobilnya dan turun terlebih dahulu untuk mencari sewa tenda yang sudah jadi. Kesebelas remaja dan satu bocah itu turun dari mobil Elf, mereka mengeluarkan barang-barang nya dan menunggu Frostfire untuk menyewa. Cowok mata biru merah itu kembali ke arah mobil, dia tersenyum miris lalu menghela napas panjang membuat mereka semua takut.
"Gimana mas? Gak bisa disewa?"
"Bukan..."
"Terus?" Frostfire jongkok, dia menunjuk Halilintar yang ditatap oleh sang empu kebingungan. "Kenapa aku?"
"KARENA KAMU, MAMAS DIKIRA DUDA."
——
Setelah sholat magrib, Taufan, Gempa, Supra, dan Gentar mengumpulkan kayu bakar. Blaze dan Sori menyiram minyak lalu membakar kayu yang berjarak agak jauh dari tenda, mereka semua membakar marshmallow lalu memakannya perlahan.
Halilintar meniup-niup marshmallow nya, dia menggigit pelan lalu menyenggol lengan Taufan. Cowok mata biru langit itu menatap kakaknya, dia membantu Halilintar untuk makan. Sementara di sebrang, Blaze dan Ice iseng foto mereka berdua dan kirim ke grup yang ada Blizzard dan Nova. Anak kurang ajar memang.
"Ayo nyanyi-nyanyi cuy, mumpung kita di luar gini." Sori menggelengkan kepalanya, dia sudah lelah dengan keaktifan Supra dari tadi siang sampai malam. Baterainya gak habis-habis apa?
Sebelum Sori angkat bicara, Gempa sudah menyemburkan air minum ke wajah Supra. Cowok mata kecoklatan itu tertawa terbahak-bahak melihat Supra yang misuh-misuh. "Waduh, cemong bener mukanya." Ucap Taufan yang diiringi dengan kekehan.
"Gempa bajingan! Gw sembur balik!"
"Eh, gak boleh toksik, nanti dibawa ke dunia lain loh." Ucap Blaze sambil meminum kopi nya, Supra mengusap wajahnya lalu duduk di sebelah Duri. Mereka ngobrol-ngobrol sampai jam 11 malam. Semuanya mulai mengantuk, Halilintar yang sudah tidur di pangkuan Frostfire langsung dibawa ke tenda pertama diikuti Taufan, Gempa, dan Glacier.
Blaze, Ice, Duri, dan Solar tidur di tenda ke dua, meninggalkan sisanya yang masih di api unggun. Sopan melihat sekeliling, dia menghela napas panjang dan menyuruh ketiga kakaknya masuk ke dalam tenda. Firasat nya berkata jika masalah akan menimpa mereka, entah siapa yang kena nanti, semoga saja itu tidak benar.
Komentar
Posting Komentar