Bertemu
Supra dan Sori berkeliling alun-alun, mereka berdua memang berniat untuk kabur sore ini. Jenuh dengan pemandangan heran keempat saudaranya dan lebih bagus keluar saja meskipun dikatain racing sama tetangga. Cewek mata merah keemasan itu memarkirkan motornya lalu menyuruh kembaran nya turun.
Sori turun dari motor, dia menunggu Supra dan akhirnya mereka berdua jalan-jalan keliling alun-alun sambil mencari makanan. Setelah mendapatkan makanan, mereka berdua duduk di bangku alun-alun dan makan dengan khidmat.
"Habis ini gimana ya? Kita jadi cewek selama tiga bulan, terus selama tiga bulan di kampus gimana?" Sori menghela napas, dia juga tidak tahu kapan semuanya akan berakhir. Cewek mata mint itu tak sengaja menatap ke arah kanan, ada Taufan dan Gempa yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.
"UPAN! GEM!" Kedua cowok itu menatap mereka berdua, Gempa terdiam cukup lama setelah melihat wajah Sori yang bagitu manis dan cantik. Wait... Ini Kabid Organ dia beneran? Kenapa... Cantik?
"Wei bro! Lu jangan bengong!" Supra memukul pundak Taufan yang juga terdiam melihat dirinya, cowok mata biru langit itu menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis. Tangannya mengusap rambut Supra lalu menyelipkan di telinga si cewek mata merah keemasan itu.
"Eh?"
"Rambut lu ngehalangi wajah lu, eh kok kalian jadi cewek?" Tanya Taufan yang dibalas dengan tatapan males dari Sori, cewek mata mint itu memutar matanya lalu menghela napas panjang. "Adek-adek gw ngide berubah menjadi cewek, jadinya ya... Kita berdua berubah..."
"O...oh... Tapi jadi cantik... Kok..." Taufan membuang muka nya ke arah lain, sedangkan Gempa terkekeh kecil lalu menatap Sori. "Emm... Kamu bakalan begini dong selama... Kita di kampus?"
"Kemungkinan... Oh iya, aku sama Cahya mau balik dulu. Dadah~." Sori menggeret tangan Supra untuk kembali ke rumah, Supra sempat menoleh ke arah Taufan lalu memberi ciuman jauh sebelum kerumunan menutupi jarak mereka. Taufan hanya mematung, tak bisa lepas memandang kepergian mereka berdua.
Gempa menatap wajah Taufan, dia tertawa terbahak-bahak. "Aduh, kak, sadar plis, dia masih cowok?"
"Ah... Begitu ..."
Komentar
Posting Komentar