Curiga

Solar jalan menuju ruang musik, sekolahnya memang besar dan fasilitas nya lengkap, makanya semua yang murid inginkan itu ada. Terkecuali tentang pembullyan, bisa disidang sama pihak sekolah.


Cowok mata silver itu berhenti di ruang musik, dia membuka pintunya sedikit lalu mengintip apa yang dilakukan oleh kembarannya. Duri yang memegang gitar berhawa hijau mint dan bermain dengan lihai, Solar terdiam mendengarkan alunan musik yang dimainkan oleh Duri.


Sebentar... Lagu band banget? Pentas nanti emangnya Duri mau tampilin apa?


"Lu ngapain di depan pintu?" Solar terkejut, dia menatap ke belakang. Gentar yang memegang tas gitar, tunggu sebentar?! Pentasnya berarti sama Gentar?!


"Lu tampil nanti?"


"Iyalah, lu pikir aja, gw, Duri, Arkan, sama Cakra ditunjuk tampil. Lu sama Adipati main drama kan?"


"Huh? Iya... TAPI GW TAMPIL CAMEO, KAN KAMPRET!!" Solar menutup mulutnya, dia melirik ruang musik. Damn, Duri menatapnya dengan tajam yang siap melempar gitar ke cowok mata silver itu.


Segera saja Solar kabur dari sana, dia tidak mau mencari perkara lagi. Duri menyeramkan sekali kalo serius.


——

Solar keluar dari kelas, dia sudah malas ikut latihan drama. Lagian juga dia pemeran sampingan, bukan pemeran utama, jadi gak akan berfokus dengan dirinya kan?


"Kamu ngapain keluar?" Solar menatap Sopan, dia menggelengkan kepalanya lalu kembali melamun. Sopan sendiri bingung dengan temannya, tumben banget Solar bengong, biasanya dia aktif melebihi dirinya.


Tangan Sopan mengelus rambut Solar, dia duduk di sebelah Solar dan menatap temannya. "Kamu mikirin apa sih? Tumben banget melamun."


"Anu... Lu percaya gak kalo saudara lu yang biasanya imut jadi aneh gitu setiap main gitar?"


"Hah? Maksudnya?" Solar menghela napas panjang, dia menatap Sopan lalu memberikan foto gitar milik Duri. "Duri tuh gak pernah main gitar, ya pernah! Terakhir kali pas di cafe dan gw gak tau, anaknya gak pernah kelihatan aktif band tetiba kepilih buat tampil pentas!"


"Yasudah sih, kok kamu panik banget?" Solar menggelengkan kepalanya, dia bukan panik, dia hanya takut pentas nya jadi aneh karena Duri yang terkenal imut jadi gitaris di pentas. Takut orang-orang memandangnya aneh, astaga, pikiran Solar terlalu banyak.


"Kayaknya kamu bakalan tau nanti deh, kenapa Duri mau jadi gitaris dan kenapa dia latihan niat banget." Sopan terkekeh pelan, dia masuk ke dalam kelas dan kembali latihan. Solar menghela napas, dia berdiri dan kembali latihan juga, nanti saja dia lihat kembarannya pentas, semoga tidak seperti yang dipikirkan nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berubah

Taufan

Kembali