Pertanyaan sialan

Frostfire berhenti di rest area, dia menatap kesebelas belas remaja dan satu bocah itu lalu tersenyum manis. Tanpa sadar tangannya menekan klakson yang berhasil membangunkan seisi mobil Elf.


"BANG! KAGET!" Frostfire tertawa terbahak-bahak, dia meminta maaf ke Gempa lalu menatap Halilintar yang baru bangun tidur. Memang sih Frostfire agak terlambat menjemput anak-anak Suwanda, tetapi Taufan tidak mempermasalahkan. Yang ngambek malah Halilintar, mungkin bocah itu marah besar karena telat jemput.


Halilintar mengucek-ngucek matanya, dia menatap Frostfire lalu mengangkat tangannya untuk memukul wajah tampan si sulung Ngalengka. "MAS JELEK!"


"Heh! Aduh, Lintar!" Malang sekali nasibnya guys, makanya jangan bikin ulah :).


——

Berhubung mereka sampai di rest area, pasti banyak yang belanja apalagi cemilan selama 2 hari nanti di perkemahan. Gempa menggeret Taufan untuk menemani belanja, Blaze dan Ice pergi ke FM untuk membeli Odeng, Solar, Duri, Sopan, dan Gentar pergi ke tempat ayam Taiwan. Kemana Glacier, Sori, Supra, Frostfire, dan Halilintar?


"Adekk, sini yuk, mamas masukin ke kantong kresek." Frostfire tersenyum manis melihat Halilintar yang terbilang mungil darinya, bocah itu berdecak sebel lalu melempar bola mainannya ke arah Frostfire. Cowok mata biru merah itu menangkap bolanya, dia tertawa kecil dan mengejar Halilintar.


Glacier yang duduk di depan minimarket hanya bisa menghela napas panjang, dia merasa stress melihat kakak pertama nya jahil. Halilintar ya takut lihat wajah mesum nya Frostfire, sangat tidak bisa menjaga kondisi komuk nya.


"Abang!!!"


"Dek, jotos dulu wajahnya. Sini sama abang." Halilintar mengangguk, dia mencium pipi Frostfire lalu turun dari gendongan dari yang lebih tua. Bocah itu lari menuju Glacier, dia duduk di pangkuan cowok mata biru kecoklatan itu sambil mengayunkan kedua kakinya.


"Cupla mana? Kok lama di kamal mandi?"


"Mandi kayaknya, emangnya kenapa? Kamu nyariin?" Tanya Glacier yang dibalas gelengan dari Halilintar. "Ndakk, cupla kok dicaliin? Dia nyebelin."


"Pfftt—." Frostfire menahan tawanya, dia meledek Halilintar yang duduk anteng di pangkuan Glacier. Sepertinya cowok mata biru merah itu gak bisa diam, buktinya Halilintar menangis dan Glacier harus menenangkan bocah itu. Untung saja Frostfire bertanggungjawab, dia mengambil ahli gendongan nya lalu membawa Halilintar ke dalam minimarket.


Beruntung tidak satu minimarket bersama Taufan, kalau satu minimarket bisa-bisa dia tidak dapat membujuk Halilintar.


"Ambil sana jajanannya, tapi jangan es krim." Halilintar mengangguk, dia berjalan mengelilingi rak bagian permen. Bocah itu mengambil permen rasa strawberry, kesukaannya, dia membawa permen itu ke Frostfire. Cowok mata biru merah itu mengangguk lalu menggendong si sulung Suwanda. Setelah mengantri, akhirnya mereka membayar permennya. Frostfire mengeluarkan kartu ATM nya dan menyerahkan ke pegawai.


"Adek manis maunya permen ya? Lucu banget." Halilintar menoleh ke belakang, ada ibu-ibu yang menatapnya sambil tersenyum yang dibalas dengan senyuman manisnya Halilintar. Frostfire tersenyum tipis lalu mengangguk pelan, pertanda dia menyapa si ibu.


"Mas, anaknya ya? Ganteng banget kayak mas."


"Eh? Bukan—."


"Yayah, pelmen na udahh." Halilintar menyambar ucapan Frostfire dengan sebutan ‘Yayah’ ke dirinya, cowok mata biru merah itu terkejut, tangan besarnya membekap mulut anak itu. "Dek, gak boleh ngomong begitu."


"Owalah, beneran bapaknya ya. Istrinya kemana?" Aduh, dapat serangan bertubi-tubi ini mah.


——

Supra dan Sori melirik wajah Frostfire yang menekuk, mereka menatap kakaknya yang menggendong Halilintar. Wajahnya kontras sekali dengan wajah Halilintar yang begitu bahagia, ada apa ini?


"Lain kali jangan panggil mamas itu yayah, mamas belum nikah, dek." Owh? Sepertinya ada yang jahil.


"Dek? Kamu tadi diapain sama orang sampe mamas dikira ayah mu?" Tanya Sori yang dibalas senyuman lebar dari Halilintar. "Tadi ada ibu-ibu bilang kalo aku anakna mamas, yaudah aku panggil mamas itu yayah."


"AWOKAWOKAWOK AWOKAWOKAWOKAWOK, PASTI DITANYA KAPAN KAWIN." Ya, ketawanya Supra benar-benar dibuat jengkel Frostfire. Bisa dipastikan anak itu tidak selamat dari kakaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berubah

Taufan

Kembali