Voting

Supra menahan tangisannya, dia melihat Sori yang menghela napas lalu menepuk-nepuk pelan kepala Supra. Mata yang tua 5 menit itu membengkak, sudah pasti ada cerita yang panjang dan Sori sudah menjadi pendengar yang baik.


"Lu kenapa kagak ngomong aja buat acara non resmi gitu?"


"Gak tau... Gw lupa bilang..." Sori sebenarnya kasihan juga sama Supra, hanya saja kelakuan kembaran nya ada aja gebrakannya. Tiba-tiba minta theater, terus minta temannya bikin. Ingin berkata aneh, tetapi dia juga aneh.


Suara notifikasi dari hp Sori menjadi sinyal izin sang adek, cowok mata mint itu melihat dokumen PDF yang diberikan oleh temannya Supra. Segera saja dia membuka dan terdiam selama beberapa menit, kepalanya menoleh ke Supra.


"Cahya, temen lu kenapa ngundang gw?" Otak Supra memproses ucapan Sori, sepertinya Lyann benar-benar mengundang seangkatan untuk pemilihan pemain. Aduhai, nasib lah si Supra.


——

Semuanya sudah kumpul di aula, tidak semuanya memang, tetapi feeling Supra mengatakan jika Lyann sang Kabid Kominfo Hima nya sekaligus temannya yang tersenyum tertekan sambil memegang kertas.


Helaan napas keluar dari cewek rambut mullet itu, dia menatap para hadirin lalu memulai sesi rapat hari ini. Mulutnya mengeluarkan semua informasi yang sudah dia kumpulkan, selama 10 menit begitu hening sampai cewek itu berhenti berbicara.


"Ini kita vote siapa yang jadi pemainnya?" Tanya Voltra yang diangguk oleh Lyann. Cewek rambut mullet itu meminum air putihnya lalu menatap Voltra. "Iya, sekarang kita pilih siapa yang jadi pemeran nya. Yang jadi Cinderella katanya si Supra—."


"Yang bener aja?! Masa Supra?!" Supra menutup wajahnya, dia tau jika yang ngomong ini Halilintar. Cowok mata merah gelap itu menggelengkan kepalanya, tidak setuju jika Supra jadi Cinderella. Gila saja, seorang cowok menjadi putri?


"Ya... Tanya gih sama yang minta acara beginian, gw mah sebagai penyelenggara aja." Semuanya menoleh ke arah Supra, yang ditatap cuma cengengesan lalu menggaruk kepalanya sedikit. "Anu... Gw niatnya cuma bercanda... Ternyata udah answot aja..."


"Blegug! Ngapain coba minta begituan?!" Yang marah Fang, jelas dia juga kaget dapat kabar proposal masuk dari Lyann. Supra hanya terkekeh kecil lalu terdiam, kepalanya menunduk dengan tangan meremat baju nya. Dia sudah siap dihujat, baiklah, lagipula ini permintaan anehnya yang seharusnya tidak dituruti.


Semuanya menghela napas panjang, mereka menatap Lyann yang sudah menulis tokoh siapa saja yang berperan. "Nih udah gw bikin vote dan tokoh siapa aja yang main, gw harap kalian semua setuju habis di pilih!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berubah

Taufan

Kembali