butuh rak sepatu?
Fang menyusun beberapa sepatu dan sendal di teras lembaga, dia menatap sengit para HMPS, LSO, BEM dan IKM untuk tidak mengacak-acak susunannya. Jujur saja, dia agak ragu untuk membiarkan sepatu dan sendal yang sudah dia rapihin. Takutnya... Takutnya berantakan lagi...
"Loh tum, ngapain di luar?" Fang menatap Halilintar yang baru saja datang, cowok rambut ungu itu menunjuk ke arah sendal dan sepatu yang sudah dia rapihkan. Halilintar ber-oh ria lalu ikut menyusun sepatunya di sebelah sendal milik Supra. Halilintar masuk ke dalam lembaga, meninggalkan Fang sendirian di luar.
BoboiBoy yang baru saja datang langsung terdiam melihat temannya duduk di teras sambil memainkan game di hp, cowok itu menaikkan alis nya merasa bingung dengan sikap temannya si landak ungu ini. "Ngapain di luar?"
"Noh, takut sepatu berantakan." Cowok itu hanya ber-oh ria, dia menganggukkan kepalanya lalu mengajak Fang untuk masuk ke dalam lembaga. Mengingat yang mengajaknya ke lembaga kan si rambut landak ungu itu, masa nangkring depan lembaga?
"Ayo masuk, daripada bengong."
"Ntar deh, tunggu yang lain udah datang."
"Ealah, kelamaan. Ayo masuk!" BoboiBoy menggeret Fang, mereka berdua akhirnya masuk ke dalam lembaga. Awalnya Fang merasa tidak tenang, namun setelah melihat Supra bermain gitar di pojok ruangan bersama anak-anak LSO seni, cowok rambut ungu itu ikut bergabung dan bernyanyi bersama seisi lembaga.
Sepertinya dia melupakan sesuatu, tetapi apa itu? Mungkin tidak akan kenapa-kenapa, toh hanya ditinggal sementara.
Komentar
Posting Komentar