hari sial
Sori menguap lebar, dia membawa kresek berisi makanan dari bawah. Cowok mata mint itu masuk ke dalam kamar, terlihat seisi kamar masih tertidur lelap. Padahal materi di hari kedua ini mulai di jam sembilan, dasar nya aja mereka yang remaja jompo baru tidur lagi habis subuh. "Woi bangun, udah jam delapan lebih." Supra menggaruk pantat nya, dia memutarkan badan nya ke arah kanan lalu memeluk erat tubuh mungil Gempa. Sori menghela napas panjang, dia menepuk-nepuk kembali pundak Supra dan Beliung, sayangnya kedua cowok itu sangat susah dibangunin. "Bangun! Lu berdua mau makan kagak?" "Hhh... Ntar aja... Gw masih ngedit..." "Ngedit apaan lu, angin gede? Ngedit mimpi?" Sori mengambil botol minum nya lalu menyipratkan air ke wajah Supra dan Beliung, mereka berdua terbangun lalu duduk di karpet. Mereka terdiam sejenak mengumpulkan nyawa, Supra memeluk erat tubuh mungil Gempa yang dia jadikan guling. Untung saja bocah itu tidak bangun, kalau bangun pasti ...