skripsi syalan
Glacier mengacak-acak rambutnya, dia benar-benar sudah diambang kewarasan. Bisa-bisanya dia memikirkan bagaimana caranya agar bab 2 terisi meskipun hanya kerangka saja. Masalahnya dospem nya mulai kabur-kaburan, dan dia butuh sekali revisi dari sang dospem yang menghilang ditelan bumi. Ini baru bab 2, belum beberapa bab lagi, dan juga ketemuan sama dospem... Alamak tepar beberapa kali pasti. "Woi... Jangan bangong." Glacier tersentak, dia melihat sang kakak yang menaruh cookies dan susu coklat hangat di meja ruang tamu. Cowok mata biru merah itu mengusap rambutnya, dia melirik sang adek yang bengong menatap laptop. Stress nih orang... "Mas... Gw udah gak sanggup..." Frostfire menghela napas panjang, dia menatap Glacier yang menatap horor laptop. Oke, skripsi memang menakutkan bagi yang baru mengerjakan, seharusnya tidak masalah jika Glacier bilang seperti itu. Tapi... Yang Frostfire takut itu, adek pertamanya nangkring di roof top sambil joget-joget. Sebentar... Seh...